ADILI JOKOWI HARGA MATI
ADILI JOKOWI HARGA MATI
AKHIRI PENGARUH KEKUASAAN REZIM OLIGARKI JOKOWI
JOKOWI 10 Tahun Berkuasa Berhasil Menciptakan Negara Bedebah dan Berhasil Memporak porandakan Tatanan Hukum dan Menghancurkan Tatanan Negara
KS Kanjeng Senopati
JOKOWI adalah sosok "Penguasa Boneka" yang paling sulit digoyang. Bukan karena dia presiden yang hebat dan kuat sebenarnya JOKOWI lemah dan rapuh.
JOKOWI "kuat" karena diback up dan dikatrol duwit dari 9 cacing untuk menyumpel dan membeli hukum dan menyuap seluruh jajaran instansi dan lembaga pemerintah dengan duwit para pejabat dan partai-partai politik pada takluk dan sendiko dawuh.
JOKOWI benar-benar penguasa boneka sebagai budaknya para Konglo Cina Kapitalis. Satu-satunya presiden Indonesia dalam sejarah sebagai penguasa radikal terhadap rakyat yang mewariskan kehancuran negara dan keterpurukan rakyat, sebagai hasil dari "kerjanya" selama 10 tahun. Dengan berkuasanya rezim oligarki sehingga terciptalah sebuah Pemerintahan Negara Bedebah.
Bukan itu saja memposisikan dirinya sebagai seorang raja, katanya "raja jawa" tapi orang jawa sendiri menolak tidak mengakuinya JOKOWI sebagai "sosok raja".
JOKOWI masih beruntung bisa hidup bebas di sebuah negara republik bekas tiraninya karena berhasil telah "men-ternak" kroni-kroninya pegang posisi strategis untuk masuk ke dalam barisan kabinet PRABOWO dengan berharap dirinya tidak bakal diseret DIADILI.
Jika saja JOKOWI hidup di sebuah negara Monarki / Kerajaan nasib dia hanya tinggal tunggu waktu untuk giliran berdiri di tiang gantungan. Karena hukum yang berlaku dalam tatanan negara Monarki / Kerajaan tegak dan keras tidak pandang bulu hukumnya karena yang berlaku hukum agama dan hukum adat yang tajam ke bawah juga tajam ke atas.
Tidak seperti tatanan di sebuah negara republik bedebah demokrasi yang hukumnya tumpul keatas dan tajam ke bawah.
JOKOWI cita-citanya setelah pensiun tetap ingin di libatkan sebagai Policy Maker (pembuat kebijakan) negara tapi realitannya sebagai Trouble Maker (pembuat onar / kerusakan) negara.
JOKOWI tetap ingin sebagai "pengendali negara" walaupun tidak menjadi presiden tapi setidaknya sebagai raja yang tetap berkuasa untuk mengontrol dan meremote PRABOWO tapi yang utama adalah untuk mengawal karier anak-anaknya agar aman dan yang terpenting next nya agar dirinya tidak bisa DIADILI.
JOKOWI sebagai "anak emasnya" si JIN PING sebagai kaki tangannya diharapakan cita-cita Cina RRC menuju masyarakat rakyat Cina yang makmur dan sejahtera di Indonesia agar cepat terwujud. Makanya JOKOWI di nobatkan oleh si JIN PING sebagai "raja boneka."
Dan bagaimana ending dan nasib terakhir dari sebuah keserakahan kekuasaan JOKOWI yang bakal berakhir tragis. Ambisi ingin memposisikan dirinya tetap sebagai pengendali atau sebagai _"sang raja"_.
Cirinya dan tandanya sudah tampak yaitu ia ingin membangun sebuah tatanan pemerintahan negara ini yang diisi dan dipimpin dari kalangan keluarganya sendiri (anak-anaknya, mantunya, pamannya, saudaranya dan kroni²nya).
Walaupun turunannya dan keluarganya tidak memiliki nilai dan kapasitas sekalipun ditambah dari kalangan para kroninya (para penjilat) inilah yang disebut _politik dinasti (politik keluarga)_.
Persoalannya adalah JOKOWI bukan sosok seorang raja yang sebenarnya, karena secara Silsilah dan ia tidak memilik salinan genetika dan garis turunan darah trah raja. Kecuali kalau ingin dibuat-buat alias dimanipulasi buat _biografi palsu_ biar dianggap masih turunan trah raja itu perkara yang mudah saja bagi JOKOWI dengan direfrensi dari BIN (Badan Intelijen Negara) supaya diakui negara.
Masalahnya JOKOWI bukan seorang raja, tapi dia seorang "raja boneka" atau "penguasa boneka" penguasa bayangan yang tetap diremote oleh Cina pada sebuah tirani republik.
Karena rakyat Indonesia memimpikan sosok PEMIMPIN seorang raja atau sultan tentunya sosok seorang pemimpin yang berkharisma, adil, bijaksana dan sangat mencintai dan dicintai oleh rakyat seperti yang ada pada negara-negara kerajaan monarki seperti _Malaysia, Brunei Darussalam_ dan negara-negara Islam lainnya..
Gaya kepemimpinan JOKOWI diakhir-akhir masa jabatannya justeru semakin menggila endingnya mewariskan kehancuran NEGARA. Kepemimpinannya diakhiri dengan semakin tidak terkendali, semakin _out of control_, makin ugal-ugalan, mengangkangi konstitusi dan UU, menyalahgunakan amanah kekuasaan yang absolute, diktator mengusir rakyat dari tanah-tanahnya dan otoriterian sama sekali tidak mencerminkan sosok pemimpin yang mencintai rakyat tidak memihak rakyat, tidak _smart dan kharismatik_ diakhir jabatannya sebagai presiden JOKOWI Luar Biasa, _Naudzubillaah..!_
Harusnya JOKOWI diakhir masa jabatannya ambil simpati rakyatnya, semakin _colling down (tawadhu:)_ tapi malah justeru semakin _hard power,_ makin keras kepala, otoriter, semakin gaduh dan ugal-ugalan di akhir kekuasaan nya.
Penulis paham ia bersikap arogan seperti itu sebenarnya bukan obsesi kekuasaan _"mempertahankan"_ kekuasaan itu, tapi karena dia didasari "ketakutan" tentang nasib _nextnya_ kedepan.
Tahu sendiri diluar hampir seluruh rakyat Indonesia gemas dibuatnya sudah menunggu siap pengadilan jalanan _"hukum rimba"_ karena rakyat muak dengan gayanya dan keugal-ugalan yang sudah _out of control_ sebagai sosok pemimpin.
JOKOWI merasa aman karena sudah ada yang _mem-backup_ dan bekengi, siapa dia? Bukan TNI dan bukan POLRI. Pertama dari kekuatan finansial. JOKOWI digebyuri dana besar dari si JIN PING RRC dan 9 cacing pita.
Kedua JOKOWI berharap besar putra mahkotanya si bocil GIBRAN jadi presiden 2029 dengan itu dia dapat terlindungi dari ancaman jeratan HUKUM.
Baginya semua kekuasaan ini bisa dikendalikan _dicontrol_ dan _dipresure_ dengan uang. Para elite TNI Polri, anggota DPR MPR, KPK, MK Mahkamah Konstitusi dan lembaga strategis negara lainnya bisa _sendiko dawuh_ dan bertekuk lutut dengan hanya sogokan dan tekanan uang.
Ia gunakan hukum sebagai alat untuk mengintimidasi sehingga JOKOWI diakhir masa jabatannya seolah-olah tidak ada satupun yang sanggup melawan JOKOWI. JOKOWI merasa yakin aman akhirnya semakin _jumawa_.
JOKOWI mendapat misi besar dari RRC si JIN PING ditugaskan untuk _"merubah dan membersihkan"_ INDONESIA dalam waktu 10 TAHUN.
Bapak JOKOWI selama 10 tahun telah berhasil sukses MEMBANGUN Kerusakan di INDONESIA dan berhasil sukses menciptakan KETERPURUKAN rakyat.
Sukses buat Pak JOKOWI telah berhasil memundurkan INDONESIA dan membangkrutkan rakyat INDONESIA dan berhasil memakmurkan rakyat Cina dan membuka peluang lapangan kerja untuk jutaan rakyat Cina di Indonesia dalam waktu singkat 10 tahun. Diprediksi JOKOWI hanya tinggal tunggu waktu saja diseret ke "tiang gantungan" (DIADILI).
Wajar jika hampir seluruh rakyat Indonesia marah pada berteriak ADILI JOKOWI ADALAH HARGA MATI ! Pantas kemudian Presiden PRABOWO mengucapkan bahasa politik,
"HIDUP BAPAK JOKOWI..!"
Bumi Pandanaran,
14 Februari 2025
Komentar
Posting Komentar